Pages

Minggu, 23 Agustus 2009

The annointed woman's life journey


Orang tuaku ga pernah duduk berdua untuk diskusi mau kasi nama anak mereka apa.
Bahkan mereka ga merencanakan punya anak ke-3. Setelah merasa cukup dengan 2 anak lalu mami memutuskan KB (Keluarga Berencana), ck3 mereka emang kelurga Indonesia yang taat :)
Tapi emang rencanaya mereka bukan rencana Tuhan & kehendaknya mereka bukan kehendak Tuhan.
Waktu mami ke dokter & bilang mau KB, si dokter dengan bingung cuma bilang "lagi hamil kok KB"
Aku ga kebayang gimana muka kaget mami waktu itu. Akhirnya si mami pulang dan bilang ke papi.
Orang tuaku pikir aku akan lahir tanggal 25 Desember 1987 jadi mami pikir nama yang tepat mungkin "Christmas" (??) tapi ternyata aku belum mau lahir pas tanggal itu (mungkin dari dalam kandungan aku uda ga suka nama itu hihihihi) akhirnya aku lahir pada tanggal 28 Desember 1987. Waktu papi datang jenguk mami yang sudah selesai melahirkan aku (katanya sih) akte kelahiran aku uda jadi dengan nama Christy Anggraini. Lalu keluar deh alasan mami ke aku "karena lo lahir lewat dr christmas makanya nama lo jadi Christy karena uda lewat natal".
Aku tumbuh sebagai anak yang ga deket dengan papi, ak lebih sayang mami. Aku benci papiku.Aku benci namaku juga. Aku tumbuh dan besar sebagai remaja yang ga peduli dengan papi, bahkan aku pikir aku bisa hidup hanya dengan mami aja dan menurutku itu lebih baik. Aku tumbuh di keluarga yang orang tuaku sering ribut. Aku juga ga rukun dengan kakak-kakakku terutama kakak sulungku.
Sampai akhirnya aku jatuh cinta dengan Pribadi yang bernama Yesus Kristus.
Sebenernya aku tahu siapa itu Yesus Kristus, dari kecil disekolah aku diajarin di pelajaran agama Katolik.
Tapi karena kakak sulungku yang aku ga cocok ama dia bilang begini "orang yang ga pernah ke gereja aja bisa masuk neraka apalagi yang ga pernah ke gereja". Akhirnya aku coba-coba ke gereja waktu aku kelas 1 SMP dan semenjak itu aku jatuh cinta sama Dia. Aku ikut pelayanan gereja karena aku mengasihi Dia dan aku mau melayani Dia selama aku hidup.
Keluargaku pun akhirnya terima Tuhan Yesus sebagai juruselamat hidup mereka, aku mulai mengampuni papi, walau dia lagi berjuang juga untuk berubah. Beberapa kali dia bikin aku sakit hati sebanyak itu juga aku belajar mengampuni dia.
Menjelang akhir kelas 3 SMP, ada masalah yang menyebabkan aku keluar dari pelayanan gereja, bukan masalah dr gereja tp masalah keluarga. Akhirnya aku keluar dr pelayanan gereja tanpa pamit ama ketua remaja, ketua komsel, anak-anak komsel ku.
Aku melewati masa-masa SMA ku sendirian, dalam artian aku meninggalkan Tuhan, aku tetap berdoa, aku tetap baca Alkitab tapi aku ga mau lagi terlibat pelayanan. Menurutku cukup dengan ibadah minggu pagi, ga perlu repot-repot pekayanan lagi.
Menjelang UAN SMA, aku berdoa untuk keputusan harus ambil jurusan apa, kuliah dimana.
Akhirnya aku putusin kuliah di Universitas yang berlokasi di Sunter ambil jurusan Manajemen bareng temen deketku. Alasannya: biar aku ada temen disana & aku bosen pelajaran IPA.
Tapi tiba-tiba salahseorang temen papi di gereja jadi rajin telpon bujuk orang tuaku untuk aku masuk Universitas Pelita Harapan. Setelah beberapa kali telpon ama mami kayak ditelpon tukang tagih telpon, dia nyuruh aku coba tes masuk UPH. Dengan males-malesan aku ikut tes, karena aku uda diterima di Univ sunter itu aku ga mau coba-coba tempat lain lagi.
Setelah beberapa lama ternyata aku diterima di UPH, tapi tiba-tiba papi bilang di sunter aja deh.
Tapi pas nyampe Sunter dia malah telpon dan bilang UPH aja deh -.-'
Akhirnya saya resmi jadi mahasiswa UPH Juli 2006.
Aku ambil jurusan desain komunikasi visual dengan alasan biar laptop ga ngaggur pdhal ga punya pengetahuan tentang DKV sedikitpun.
TApi aku bersyukur Tuhan baik sekali, Dia yang bawa aku ke UPH utk belajar lagi mengenal Dia masalah aku tinggalin pelayanan itu.
Aku dipertemukan dengan orang-orang yang luar biasa yang Tuhan pakai untuk membentuk aku jadi orang yang lebih luar biasa.
Pertama kali aku ditemuin dengan Ci Yani DKV'03, Ci Withy DKV'03, Ci Anita DKV' 02, Glory DKV'05 (eh kok anak dkv semua) dan banyak lagi.
Dibawa Tuhan untuk pelayanan di kampus, dari orang yang cuma tahu pelayanan gereja akhirnya malah nyemplung di kampus.
Jadi mentor utk cewe-cewe yang luar biasa, melayani Dia & jiwa-jiwa di Youth Camp 07 ampe akhirnya dipercayain jadi Koordinator Mentoring di Youth Camp 08.
Hal-hal yang ga pernah terpikirkan & dibayangkan sebelum aku masuk UPH. Ternyata Dia sudah menyiapkan semuanya untuk aku diproses dan belajar punya hati untuk jiwa-jiwa.
Aku bersyukur Christy yang dulu boleh diproses dan boleh melewati tahap demi tahap sehingga bisa menjadi Christy yang sekarang. Aku tahu aku masih banyak kekurangan dan masih perlu belajar.
Di tahun ke-3 di kampus aku uda ga lagi terlibat pelayanan kampus bukan karena aku meninggalkannya tp karena aku mau ada yang meneruskan pelayanan ini, ada mentor-mentor yang lebih luar biasa (apalgi pas anak mentorku jd mentor, aku seneng sekali), ada panitia Youth Camp yang lebih luar biasa, ada Koordinator Mentoring yang lebih luar biasa sehingga pelayanan ini ga berenti di angkatan aku tapi boleh diteruskan oleh angkatan-angkatan yang lebih LUAR BIASA dari angkatan-angkatan sebelumnya.
Dan aku tetap bersyukur proses untuk aku belajar ga berenti seiring aku berenti pelayanan kampus.
Sekarang aku di Bali memang bukan untuk waktu lama cuma 2 bulan. Tapi aku bersyukur dalam tiap tahun hidupku selalu ada ujian yang harus dilewati untuk aku naik ke level yang lebih tinggi.
Aku kerja praktek di Bali tapi aku berusaha melewati setiap hal yang terjadi di sini, adapatasi dengan tempat baru, mulai dari nol, ga punya temen, cari temen baru, cari komunitas baru, cari gereja baru, mengahadapi bos yang ak ga ngerti apa yang dia mau, menghadapi orang-orang kantor yang kadang-kadang bikin aku kesel, ditegor, dimarahin tapi bukan karena kesalahan aku. Dalam hal-hal ini aku belajar untuk melewati semua ini bersama Tuhan. Sampai akhirnya aku bisa keluar sebagai pemenang karena aku tahu Dia yang membawa aku kesini ga akan pernah membiarkan aku kalah proses ini.


mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.(Mazmur 139 : 16)