Pages

Kamis, 11 Maret 2010

Biarlah cawan ini berlalu daripada ku

Beberapa waktu yang lalu, saya sempet bercandaan dengan teman se-kost saya, gara-gara bosen dengan tugas akhir, saya bilang gini ke dia, "biarlah cawan ini berlalu daripada ku" (ngutip dr perkataan Yesus di Matius 26:39). Tapi teman saya itu langsung jawab, "tetapi janganlah seperti yang kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Waktu itu saya langsung ketawa. Ketawa karena saya sadar bahwa ayat itu ga berhenti di kalimat "biarlah cawan ini berlalu daripada ku", tapi masih ada kelanjutannya.


Sebagai mahasiswa semester akhir, saya mulai pusing bukan hanya dengan tugas akhir tapi juga masa depan. Saya akan bagi menjadi 2 untuk penjelasan yang lebih jelas :)


1. Tugas Akhir
Sejujurnya..... saya bosaaaannn!!!!
Saya suka dengan topik tugas akhir saya dan saya ga sabar ingin bikin desain yang bagus dan unik. Pengen banget liat hasil akhirnya, tapi saya bosan dan ga sabaran dalam proses pembuatannya. Rasanya pengen bisa sulap aja trus langsung jadi sesuai keinginan yang ada di kepala saya. Dan karena hal ini saya bilang "biarlah cawan ini berlalu daripada ku" tapi karena kata-kata teman saya, saya sadar kalau memang bukan kehendak saya yang jadi tapi yah harus kehendak Dia yang jadi. Dia mau saya ikuti aturan mainnya, yah saya harus patuh. Walaupun saya harus jadi anak kecil yang patuh dan ga lari-larian kemana-mana dan rasanya susah, tapi karena ayat ini (yang awalnya asal ambil), saya jadi belajar untuk TAAT dan ga minta lagi mau nya saya yang jadi tapi mau-Nya si Bos yang jadi :)


2. Masa depan
Saya sudah doain masalah ini dari tahun 2009 (Yang ini mungkin ga nyambung dari ayat tsb hehehe). 
Karena papa saya ga mau saya jg pengangguran, jadi dari awal tahun 2009 papa saya rajin telpon dan minta saya untuk pikirin rencana setelah lulus dari jauh-jauh hari.
Abis lulus mau ngapain? lanjut S2? Kerja? Punya usaha?
Kemudian mulai deh saya mikir, mikir dan mikir.
Akhirnya saya kepikir sesuatu, lanjut S2 ke tempat yg ga mungkin saya capai dan rencana-rencana lain. Lalu saya berdoa dan bilang ke Tuhan rencana saya. Akhir doa saya bilang gini, "Tuhan jadilah seperti kehendak-Mu dan berjalanlah sesuai dengan rencana-Mu."
Kalimatnya bagus ya? heheheh tapi ternyata saya ga ngerti dengan apa yang saya katakan. Bilangnya sih gitu tapi saya berdoa dengan maksa supaya terjadi.


Setelah mikir 1 tahun dan sekarang masih mikir tentang rencana setelah lulus, saya ga lagi maksa Tuhan untuk ngabulin apa yang saya mau. Tapi saya uda mulai berpikir lebih 'normal' hehehe
Tapi akhirnya saya sadar apa yang saya pikirkan itu ga sesuai dengan harapan saya sebelumnya, cita-cita saya, impian saya. Apalagi kalau membayangkan prosesnya, sekali lagi rasanya saya pengen bilang "biarkan ini berlalu dari saya, saya pengen yang enak-enak aja deh." 
Tapi kali ini saya sudah ngerti arti kata-kata saya sendiri,"Tuhan jadilah seperti kehendak-Mu dan berjalanlah sesuai dengan rencana-Mu", walaupun ga sesuai dengan kemauan saya tapi yang penting sesuai dengan mau-Nya Tuhan karena saya tahu Dia punya rencana yang lebih BESAR.